Pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017, KAIL menyelenggarakan syukuran ulang tahun KAIL yang ke-15. Syukuran ini dihadiri oleh para staff, relawan dan para undangan dari perwakilan mitra KAIL dan Karang Taruna Cigarugak. Kegiatan berlangsung di kebun KAIL, mulai jam 10 sampai dengan jam 1 siang dan dipandu oleh Debby Josephine sebagai fasilitator.
Ketika tiba di Rumah KAIL, para undangan diajak untuk menikmati hidangan minuman selamat datang dan kudapan sehat berupa nagasari dan ketan kelapa buatan Emak Entis, tetangga sebelah Rumah KAIL. Sambil menikmati hidangan, para undangan dapat berkeliling melihat-lihat Rumah dan Kebun KAIL atau bersantai duduk-duduk di halaman sambil mengobrol dengan undangan lainnya.
Acara dibuka dengan ucapan selamat datang dari Didit Indriati, Koordinator Rumah KAIL. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan para peserta yang hadir. Mereka saling berbagi nama dan keterlibatan di organisasi atau kegiatan mereka sehari-hari. Mayoritas peserta adalah para relawan KAIL, yang terdiri dari 24 orang, di antaranya merupakan pegiat individu maupun yang aktif di berbagai organisasi dan komunitas sosial seperti YPBB, Bandung Heritage, dan ASF-ID. Turut hadir pula peserta dari Karang Taruna Kampung Cigarugak sebanyak sekitar 10 orang.
Setelah itu peserta berproses bersama untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang KAIL dan kegiatan-kegiatannya. Dalam proses ini, peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk mendapatkan pemahaman tentang KAIL dari aspek yang berbeda-beda, yaitu: Kelompok pertama mendapatkan penjelasan mengenai Rumah KAIL, kelompok dua mendapatkan penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan KAIL, kelompok ketiga mendapatkan penjelasan mengenai terbitan-terbitan KAIL dan kelompok terakhir mendapatkan penjelasan mengenai kebun KAIL. Setiap peserta akan mendapatkan penjelasan mengenai ke-4 aspek di atas secara bergantian.
Untuk memahami Rumah KAIL lebih lanjut para peserta diajak menjelajahi Rumah KAIL mulai dari parkiran, kemudian masuk ke rumah, baik di lantai atas maupun lantai bawah. Kelompok ini dipandu oleh Didit Indriati, koordinator Rumah KAIL.
Rumah KAIL dirancang dengan menggunakan prinsip keberlanjutan seperti penggunaan bahan dari sumber daya terbarukan (termasuk bahan daur ulang) sebanyak mungkin dan menggunakan sesedikit mungkin sumber daya tak terbarukan. Desain semua ruangan dengan bukaan jendela untuk mendapatkan cahaya alami dari matahari, menghemat penggunaan listrik dan juga desain semua ruangan dengan ventilasi maksimal untuk mendapatkan udara segar. Rumah KAIL juga memasang biodigester di toilet yang mendukung sebagian kecil bahan bakar untuk memasak. Rumah KAIL membuat sistem penampungan air hujan untuk menyiram kebun selama musim kemarau.
Kebun KAIL mengunakan konsep permakultur. Diisi dengan tanaman pangan yang memasok sebagian kebutuhan dapur Rumah KAIL, mempromosikan penggunaan tanaman-tanaman dari spesies asli dan juga melestarikan sebanyak mungkin spesies asli satwa liar dan tumbuhan.
Setelah itu peserta diajak untuk mendengarkan presentasi mengenai kegiatan KAIL di perpustakaan anak. Kelompok ini dipandu oleh Fransiska Damarratri, koordinator kegiatan rutin KAIL. Di kelompok ini, Siska memutarkan video 15 tahun Kail dan selayang pandang kegiatan Hari Belajar Anak. Video tersebut telah diramu dengan apik oleh relawan Umbu Justin dari berbagai kumpulan dokumentasi Kail. Lalu para peserta, yang merupakan relawan yang baru mengenal Kail maupun yang sudah lebih dahulu mengenal. membagikan kesan dan pesan mereka terutama terkait bagaimana Kail mempengaruhi kehidupan mereka. Siska juga bercerita tentang berbagai program Kail berkembang dan bagaimana Kail mengembangkan organisasi dengan berbagai nilai yang dieksplor dan dijunjung bersama.
Untuk memahami terbitan KAIL, para peserta diajak untuk melihat, membaca dan browsing terbitan online KAIL. Kegiatan ini bertempat di kebun KAIL di bangku-bangku seputar api unggun. Kegiatan ini dipandu oleh Navita Kristi Astuti, penanggung jawab Proaktif Online dan terbitan KAIL. Secara khusus dijelaskan mengenai sejarah Proaktif Online dari masa ke masa, alur persiapan Proaktif Online dari pembuatan TOR hingga pengunggahan artikel ke blog dan pembuatan zine. Dalam kesempatan ini, diberitahukan pula mengenai peluang keterlibatan sebagai relawan di Pro:aktif Online, yaitu sebagai relawan penulis, relawan illustrasi dan relawan tata letak zine
Untuk memahami kebun KAIL, para peserta diajak untuk berkeliling kebun KAIL sambil mendengarkan sejarah, prinsip-prinsip dan apa saja yang ada di kebun KAIL. Kelompok ini dipandu oleh Melly Amalia dan Pak Enjang, penanggung jawab kebun KAIL. Penjelasan dan diskusi berlangsung padat dan singkat, seputar tentang sistem zonasi pada konsep Permakultur yang diterapkan di kebun Kail, bagaimana pengelolaan material yang dihasilkan dan dikelola oleh kebun, peran ternak (bebek, marmut, kelinci) dalam pengelolaan kebun, jenis-jenis tanaman dan manfaatnya untuk keseharian Kail dan terakhir melihat bed semaian yang berada di belakang dan samping Rumah Kail. Sambil berkeliling, peserta ikut merasakan panen buah berry yang tersebar di sekitar Rumah Kail.
Setelah mengenal KAIL lebih lanjut, peserta kembali berkumpul di labirin. Acara selanjutnya adalah penyerahan penghargaan kepada para relawan KAIL. Pertama-tama, Vita, PJ Proaktif Online memberikan penghargaan kepada para penulis Proaktif Online edisi Agustus 2017. Penyerahan penghargaan ini sekaligus merupakan launching Proaktif Online Edisi Agustus 2017. Putaran kedua adalah penyerahan kenang-kenangan bagi seluruh relawan kegiatan termasuk kegiatan ulang tahun ini. Setiap peserta dapat memilih bibit dan benih tanaman apa yang ingin mereka bawa pulang dan tanam di rumah masing-masing. Penyerahan kenang-kenangan ini dilakukan oleh Melly Amalia.
Tahap selanjutnya adalah penyerahan penghargaan bagi para relawan dengan jam relawan terbanyak. Untuk tahun ini, penghargaan ini diserahkan kepada 3 orang, yaitu Sally Anom Sari, Kukuh Samudra dan Usie Fauzia Anniza. Sally adalah relawan yang banyak melakukan dokumentasi kegiatan dalam bentuk video. Video-video ini kemudian diolah menjadi klip-klip video untuk bahan-bahan pembelajaran KAIL baik versi online maupun di kelas. Sally mendapatkan hadiah CD koleksi lagu dari Sandra Fay, seorang seniman aktivis dari Bali yang mempromosikan platform gerakan perubahan sosial dengan Bahasa Hati.
Kukuh adalah relawan dengan jam relawan terbanyak tahun sebelumnya. Tahun ini Kukuh mengurangi keterlibatan di KAIL karena kesibukan untuk menyelesaikan skripsi S1nya di Jurusan Teknik Elektro ITB. Meskipun demikian jam relawan Kukuh masih tetap salah satu yang terbanyak. Kukuh mendapatkan hadiah sedotan stainless yang diserahkan oleh Melly Amalia. Kail memberikan hadiah dalam bentuk sedotan stainless, dengan harapan Kukuh bisa berkontribusi mengurangi penggunaan sedotan sekali pakai dan buang. Harapannya sedotan stainless ini bisa menjadi salah satu peralatan penunjang gaya hidup ramah lingkungan yang selalu menemani Kukuh kemana pun dia pergi.
Usie adalah relawan mentor pelatihan Cara Berpikir Sistem, relawan fotografi dan relawan notulen dalam kegiatan-kegiatan Kail. Setelah lulus dari jurusan Arsitektur, Usie aktif berkegiatan di beberapa organisasi terkait yang bergerak di bidang sosial.
Setelah penyerahan penghargaan, dilakukan pemotongan dan pembagian AWUG oleh para relawan dengan JK terbanyak. Awug ini dibuat oleh seorang penjual Awug d.ari Desa Giri Mekar, tempat Rumah KAIL berada. Awug ini merupakan makanan kudapan tradisional Sunda yang pada kesempatan ini dibuat dalam bentuk tumpeng. Disekeliling tumpeng awug disajikan berbagai kue trasidinal, seperti klepon, nagasari, putri noong dan getuk.
Setelah menikmati awug bersama, tibalah acara yang ditunggu-tunggu, yaitu makan bersama. Makanan yang disajikan kali ini adalah nasi timbel, masakan Teh Euis, pengurus Rumah KAIL ditemani dengan aneka lauk buatan Ibu Apon, pemilik warung nasi di Kampung Cigarugak, dekat Rumah KAIL. Lauk-lauk yang dipilih adalah tempe bacem, pepes tahu dan belado ikan tongkol. Tentu saja tidak lupa dilengkapi dengan dua jenis sambal dan aneka lalapan. Berbeda dengan cara makan di Rumah KAIL yang biasanya prasmanan, makan siang kali ini kami semua duduk lesehan di labirin Rumah KAIL, berkeliling menghadap daun pisang yang telah disusun melingkar. Nasi liwet beserta lauk pauknya disajikan di atas bentangan daun pisang. Para peserta syukuran Ultah KAIL menikmati makan siang tersebut bersama-sama dari sajian daun pisang tersebut.
Semua menikmati kebersamaan ini. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan-NYA dan peran-peran yang telah dan akan kami jalani untuk keberlangsungan bumi beserta mahluk hidup didalamnya.
Terima kasih.