oleh Kukuh Samudra
Saling berbagi indikator dan hubungan sebab akibat bersama-sama
Minggu (7/5/2017), KAIL kembali mengadakan kegiatan lokakarya Cara Berpikir Sistem di Rumah KAIL, di Kampung Cigarugak, Kelurahan Giri Mekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Peserta lokakarya kali ini berjumlah 9 orang yang berasal dari berbagai latar belakang organisasi dan pendidikan. Untuk mempermudah proses belajar, para peserta dibantu oleh tiga orang trainer, yaitu Fransiska Damarratri, Debby Josephine, dan Kukuh Samudra serta tiga orang rekan-belajar yang terdiri dari Melly Amalia, Terra Kurnia, dan Zaenal. Rekan-belajar ini tidak lain adalah para alumni pelatihan Cara Berpikir Sistem yang ingin berproses kembali bersama peserta lokakarya.
Salute to the sun sebelum memulai kegiatan
Tema Cara Berpikir Sistem kali ini cukup unik, yaitu “Pluralisme”. Untuk tema yang spesial, KAIL kali ini mempersiapkan metode dan proses yang berbeda dibandingkan kegiatan-kegiatan Cara Berpikir Sistem, yang sebelumnya lebih banyak dibawakan dengan format pelatihan. Jika di pelatihan-pelatihan sebelumnya para peserta biasanya dibagi ke dalam beberapa kelompok/individu yang menghasilkan diagram-sebab-akibat masing-masing, kali ini seluruh peserta diproses untuk dapat menghasilkan sebuah diagram-sebab-akibat kolektif.
Menuangkan visi NKRI bersama
Berfoto bersama setelah sharing visi dan misi
Di awal proses masing-masing peserta diminta untuk menceritakan kegiatan sehari-hari, visi mengenai NKRI yang ideal, ciri-ciri yang menunjukkan kondisi ideal tersebut, dan kondisi-kondisi yang menjadi kekhawatiran mereka saat ini. Para peserta ternyata memiliki bermacam-macam visi yang unik. Ada yang memiliki kepedulian di bidang sandang, energi, pertanian-pemuda, air bersih, hingga kekayaan alam laut. Setelah itu peserta diminta untuk menggambarkan visi mereka sehingga tercipta sebuah gambar kolektif. Para peserta sepakat untuk memberi judul gambar tersebut dengan “Visi NKRI Kita”.
Penjelasan tentang Cara Berpikir Sistem oleh trainer Debby
Trainer Kukuh menjelaskan tentang Leverage Points
Peserta berlatih membuat indikator
Permainan sebab-akibat untuk menghindari lompatan logika
Untuk tema yang spesial, KAIL tidak ketinggalan mempersiapkan menu istimewa. Konsumsi yang dipersiapkan oleh Deta Ratna Kristanti dan Didit Indriati turut memeriahkan tema pluralisme. Hal ini tercermin dari keberagaman menu makanan yang dihidangkan. Pagi hari peserta telah disuguhi dengan pisang rebus. buah pepaya segar, serta kolak berisi pisang, labu, dan ubi. Menu makan siang peserta memiliki pilihan tiga macam karbohidrat berupa nasi putih, nasi merah, dan nasi jagung dengan lauk tahu-jamur dan capcay aneka sayuran. Sementara pada sore hari peserta dapat menikmati wedhang bandrek, beberapa jenis kacang rebus beserta colenak. Seolah telah menjadi andalan untuk tiap pelatihan KAIL, para peserta mengaku puas dengan makanan KAIL yang sehat dan lezat.
Makan siang sehat yang disiapkan oleh Rumah KAIL
Pelatihan hari itu berjalan lancar dan dapat selesai tepat waktu sesuai jadwal pukul 18.00. Di akhir kegiatan, peserta diminta untuk menyampaikan kesan-kesan selama pelatihan. Feliciana, mahasiswa Jurusan Kriya Tekstil berpendapat metode Cara Berpikir Sistem ini dapat membantunya untuk menyelesaikan tugas akhir. “Metode ini saya yakin sangat berguna untuk bekal hidup saya di masa depan”, tutur Ishlah yang merupakan mahasiswa tingkat akhir Jurusan Teknik Perminyakan.
Memulai Causal Loop Diagram dengan bekerja dari indikator pribadi
Permainan Living Loop untuk memahami sistem tertutup
Rehat dengan peregangan sejenak sebelum sesi terakhir
Causal Loop Diagram bersama dari berbagai indikator dan isu yang menjadi keprihatinan peserta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar