Organisasi nirlaba untuk peningkatan kapasitas individu & organisasi untuk proses perubahan sosial.
[INFO KEGIATAN] Hari Belajar Anak: Dongeng Wayang
DONGENG WAYANG
bersama Kak Idzma Mahayattika dari Kidzsmile Foundation
Minggu, 27 Maret 2016 Pk. 9.30 - 12.00
Di Rumah KAIL Kp.Cigarugak Desa Giri Mekar, Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung.
Peta Lokasi: bit.ly/1RvPkRw
Terbuka utk umum.
Biaya kontribusi: Rp 15.000/anak (sudah termasuk snack+bahan membuat wayang)
Info & pendaftaran: Debby 0812-2426-1972 (WA/SMS)
[INFO KEGIATAN] Pelatihan Cara Berpikir Sistem
Pekerjaan-pekerjaan untuk mengatasi berbagai persoalan bidang pendidikan sekaligus menciptakan pendidikan yang bermakna bagi kehidupan manusia dalam jangka panjang, khususnya di Indonesia, masih sangat banyak. Diperlukan gerakan bersama yang simultan, kolaboratif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia melalui kualitas pendidikan yang baik. Diperlukan kemampuan analisis yang tajam dan mendalam, kepemilikan atas cara pandang yang lebih menyeluruh dan terbuka serta kepekaan yang jitu untuk menyusun rencana strategis agar mampu melakukan intervensi yang berdampak positif bagi kemajuan pendidikan Indonesia.
Menjawab persoalan di atas, KAIL (kail-bandung.blogspot.co.id) mengundang Anda semua, para pemeduli pendidikan serta aktivis dari berbagai tingkatan dan bidang kegiatan, untuk mengikuti pelatihan Cara Berpikir Sistem untuk Menganalisis Persoalan-Persoalan Pendidikan yang akan diselenggarakan pada:
Hari, Tanggal : Sabtu, 9 April 2016
Pukul : 08.30-18.00 WIB
Lokasi: Rumah KAIL, Kampung Cigarugak, RT 02 RW 12, Desa Giri Mekar, Kecamatan Cilengkrang,Kabupaten Bandung 40169, Jawa Barat (Daerah Cijambe Atas, Ujung Berung)
Peta lokasi : http://bit.ly/1RvPkRw
Biaya pelatihan:
Mahasiswa/Relawan/pekerja di sektor sosial Rp 100.000
Mahasiswa (S2/S3)/Umum/Karyawan Rp 200.000
Informasi dan pendaftaran: Melly Amalia 0821 2600 3635
[LIPUTAN KEGIATAN] Hari Belajar Kail: Membuat Fermentasi Rumahan : Kombucha dan Kimchi
Oleh: Perswina Alaili
KAIL (Kuncup Padang Ilalang) mengadakan acara Hari Belajar KAIL pada hari Minggu, 6 Maret 2016 dengan tema Membuat Fermentasi Rumahan: Kombucha dan Kimchi, dengan narasumber Dhila Baharudin (Tepian Collective).
Cuaca pada saat itu mendung, agak gerimis, dan berangin. Peserta mulai berkumpul pukul 09:00, dan acara dimulai sekitar pukul 10.00. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Peserta HBK kali ini terdiri atas anak usia 9 tahun hingga ibu-ibu rumah tangga. Dhila membuka acara dengan sejarah pembuatan kimchi di Korea.
Pembuatan Kimchi
Kimchi adalah sayuran dengan campuran berbagai bumbu yang diawetkan melalui metode fermentasi. Kimchi ini biasa dikonsumsi sebagai side dish, dapat dikonsumsi langsung atau dapat dimasak menjadi sup, tumis sayuran, dan lain-lain. Umumnya Kimchi dibuat dari jenis sayuran sawi putih, namun di tempat asalnya Kimchi dibuat dari berbagai jenis sayuran yang terdapat di daerah lokal. Kimchi dapat disimpan dalam waktu yang lama dan berguna untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Fermentasi Kimchi dilakukan dengan memanfaatkan agen biologis seperti bakteri untuk menguraikan berbagai zat di dalam makanan agar lebih mudah dicerna oleh tubuh. Kegiatan membuat Kimchi secara bersama-sama disebut “kimjan”, dan dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang sambil berkumpul bersama keluarga.
Kimchi biasa dibuat dari berbagai jenis sayuran, namun yang paling populer adalah dari sawi, wortel, dan ketimun. Di Korea, Kimchi utuh dipotong-potong sebelum disajikan sebagai makanan pendamping (side dish) di meja makan. Kimchi juga dapat dimasak kembali sebagai campuran untuk menumis daging sapi, ayam, babi, dan sayuran lainnya, atau bahkan dibuat kuah sup yang bercita rasa pedas dan asam. Mengonsumsi kimchi dapat menyehatkan saluran pencernaan karena kita mengonsumsi bakteri baik saat mengonsumsi kimchi. Serat dan kandungan gizi pada sayuran juga lebih mudah dicerna oleh tubuh karena telah melalui proses fermentasi oleh bakteri. Kimchi juga dapat ditaburi dengan wijen untuk menambah kelezatan. Selain sup dan sayuran, kimchi dapat dibuat menjadi campuran pancake, nasi goreng, atau kimbap (nasi gulung khas Korea).
Bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan telah disediakan di atas meja-meja. Bahan-bahan untuk mebuat kimchi antara lain sawi putih, wortel, timun, dan bumbu-bumbu yang dibutuhkan seperti kucai, daun seledri, bawang putih, jahe, bawang bombay, dan kecap asin.
Pada saat workshop, peserta menyimpan lembaran kimchi di dalam kotak makanan plastik. Lembaran ini diusahakan ditumpuk dalam keadaan padat. Kimchi dapat langsung dikonsumsi atau disimpan. Dalam 2 hari, kotak makanan yang tertutup rapat akan mengembung sehingga Anda perlu berhati-hati saat membuat dan menyimpan kimchi yang sudah Anda buat.
Membuat Kombucha
Selanjutnya, Dhila juga sudah menyiapkan bahan-bahan untuk membuat teh kombucha. Kombucha adalah minuman yang mengandung sangat sedikit alkohol. Minuman ini juga dibuat dengan cara fermentasi. Agen biologis yang digunakan adalah koloni dari bakteri dan jamur yang disebut SCOBY (Symbiotic Culture of Bacteria and Yeast) yang bentuknya berupa lembaran, mirip dengan Nata de Coco. Scoby adalah campuran dari bakteri Acetobacter dengan jamur ragi yang umumnya spesies Brettanomyces bruxellensis, Candida stellata, Schizosaccharomyces pombe, Torulaspora delbrueckii, dan Zygosaccharomyces bailii.
Prinsip pembuatan kombucha adalah membuat larutan dengan gula, kemudian diberi bibit Scoby secukupnya dan difermentasikan selama > 7 hari. Ragi akan mengubahnutrisi dan gula menjadi alkohol dalam jumlah yang sangat sedikit. Bakteri akan memecah ikatan gula dan nutrisi yang terkandung dalam larutan sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh. Inilah alasan mengapa kombucha aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena glukosa atau fruktosa telah diubah menjadi jenis gula yang lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Kombucha dapat juga digunakan sebagai cuka dengan cara disimpan lebih lama hingga mencapai kadar keasaman tinggi. Cuka ini dapat digunakan untuk masakan dan juga bahan pembersih ruangan. Selain kombucha dan cuka, jika Anda penyuka manisan atau acar-acaran, anda juga dapat merendam buah-buahan (atau bahan lainnya seperti kulit jeruk, potongan jahe, dll) yang anda suka di dalam larutan kombucha. Buah-buahan maupun bahan-bahan hasil rendaman ini dapat dikonsumsi dan disajikan dengan gula agar rasanya lebih manis.
Hari Belajar KAIL ditutup dengan makan siang dengan menu kimchi dan sayuran yang telah dibuat oleh peserta sebelumnya. Meskipun cukup singkat dan dengan biaya pendaftaran yang sangat terjangkau/murah, peserta mendapatkan banyak manfaat berupa ilmu dan juga kebahagiaan berbagi dengan peserta yang lainnya. Sampai jumpa di Hari Belajar KAIL edisi selanjutnya!
Pembukaan oleh Melly Amalia (KAIL) dan Dhila Baharuddin (Tepian Collective). |
Cuaca pada saat itu mendung, agak gerimis, dan berangin. Peserta mulai berkumpul pukul 09:00, dan acara dimulai sekitar pukul 10.00. Para peserta dibagi menjadi tiga kelompok. Peserta HBK kali ini terdiri atas anak usia 9 tahun hingga ibu-ibu rumah tangga. Dhila membuka acara dengan sejarah pembuatan kimchi di Korea.
Pembuatan Kimchi
Kimchi adalah sayuran dengan campuran berbagai bumbu yang diawetkan melalui metode fermentasi. Kimchi ini biasa dikonsumsi sebagai side dish, dapat dikonsumsi langsung atau dapat dimasak menjadi sup, tumis sayuran, dan lain-lain. Umumnya Kimchi dibuat dari jenis sayuran sawi putih, namun di tempat asalnya Kimchi dibuat dari berbagai jenis sayuran yang terdapat di daerah lokal. Kimchi dapat disimpan dalam waktu yang lama dan berguna untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.
Fermentasi Kimchi dilakukan dengan memanfaatkan agen biologis seperti bakteri untuk menguraikan berbagai zat di dalam makanan agar lebih mudah dicerna oleh tubuh. Kegiatan membuat Kimchi secara bersama-sama disebut “kimjan”, dan dapat dilakukan untuk mengisi waktu luang sambil berkumpul bersama keluarga.
Dhila menjelaskan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat Kimchikimchi (kiri dan kanan) |
Bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan telah disediakan di atas meja-meja. Bahan-bahan untuk mebuat kimchi antara lain sawi putih, wortel, timun, dan bumbu-bumbu yang dibutuhkan seperti kucai, daun seledri, bawang putih, jahe, bawang bombay, dan kecap asin.
Pada saat workshop, peserta menyimpan lembaran kimchi di dalam kotak makanan plastik. Lembaran ini diusahakan ditumpuk dalam keadaan padat. Kimchi dapat langsung dikonsumsi atau disimpan. Dalam 2 hari, kotak makanan yang tertutup rapat akan mengembung sehingga Anda perlu berhati-hati saat membuat dan menyimpan kimchi yang sudah Anda buat.
Membuat Kombucha
Dhila menjelaskan komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membuat kombucha (atas), bibit Scoby (tengah), dan larutan teh yang dicampur dengan gula (bawah) |
Prinsip pembuatan kombucha adalah membuat larutan dengan gula, kemudian diberi bibit Scoby secukupnya dan difermentasikan selama > 7 hari. Ragi akan mengubahnutrisi dan gula menjadi alkohol dalam jumlah yang sangat sedikit. Bakteri akan memecah ikatan gula dan nutrisi yang terkandung dalam larutan sehingga lebih mudah dicerna oleh tubuh. Inilah alasan mengapa kombucha aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena glukosa atau fruktosa telah diubah menjadi jenis gula yang lebih mudah dicerna oleh tubuh.
Kombucha dapat juga digunakan sebagai cuka dengan cara disimpan lebih lama hingga mencapai kadar keasaman tinggi. Cuka ini dapat digunakan untuk masakan dan juga bahan pembersih ruangan. Selain kombucha dan cuka, jika Anda penyuka manisan atau acar-acaran, anda juga dapat merendam buah-buahan (atau bahan lainnya seperti kulit jeruk, potongan jahe, dll) yang anda suka di dalam larutan kombucha. Buah-buahan maupun bahan-bahan hasil rendaman ini dapat dikonsumsi dan disajikan dengan gula agar rasanya lebih manis.
Hari Belajar KAIL ditutup dengan makan siang dengan menu kimchi dan sayuran yang telah dibuat oleh peserta sebelumnya. Meskipun cukup singkat dan dengan biaya pendaftaran yang sangat terjangkau/murah, peserta mendapatkan banyak manfaat berupa ilmu dan juga kebahagiaan berbagi dengan peserta yang lainnya. Sampai jumpa di Hari Belajar KAIL edisi selanjutnya!
***
Mengungkap Rahasia Terpendam di Rumah KAIL
Pada hari Minggu, 28 Februari 2016, Hari Belajar Anak KAIL (HBA) datang lagi dengan Judul “Mengungkap Rahasia Terpendam di Rumah KAIL”. Yeay! Sangat seru! Apalagi ditambah adik yang lebih banyak daripada bulan lalu yaitu, 27 orang adik gabungan dari adik-adik yang tinggal di sekitar maupun luar Rumah Kail di Kampung Cigarukgak, Desa Giri Mekar, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung. Pada kegiatan kali ini, adik-adik diberikan berbagai misi kemudian membuat Pop Up Rumah Kail versi adik. Hal ini bertujuan untuk memperkenalkan adik pada berbagai kehidupan lain yang tersimpan dari rumah Kail, seperti tumbuh-tumbuhan, hewan dan sampai kepada cerita Rumah Kayu KAIL yang terdiri dari berbagai jenis dan umur kayu. Kegiatan HBA kali ini dipandu oleh Kak Deta, Kak Debby, dan Kak Tera.
Tepat pukul 8.45 adik-adik sekitar Rumah KAIL sudah mulai berdatangan, mereka dengan mandiri mengisi buku hadir dan segala administrasi sendiri. Kemudian adik-adik yang datang dipersilahkan untuk masuk dan mengisi Jurnal yang telah dibuat bulan lalu ataupun membuat Buku Jurnal bagi adik yang berhalangan mengikuti kegiatan HBA di bulan Januari. Setelah rangakaian sesi mengisi dan membuat buku Jurnal selesai, adik-adik diajak bermain dan bernyanyi oleh Kak Tera dan Kak Deta kemudian adik dibagi menjadi 2 kelompok sesuai dengan umur Adik.
Misi Pertama dibacakan oleh Kak Tera; “Aku adalah sebuah tempat yang berada di lantai atas rumah KAIL. Aku dapat membantumu melihat pemandangan belakang rumah Kail. Aku hanya dibatasi pagar kayu. Siapakah Aku?” Adik-adik pun berdiskusi untuk menemukan tempat tersebut, jawabannya adalah beranda Rumah Kail! Adik-adik dengan sigap menuju tempat tersebut dan melihat pemandangan belakang rumah KAIL, ada sawah, petani, bebek, sungai kecil, dan pohon-pohon. Semua pemandangan yang dilihat adik dituangkan menjadi gambar pada buku jurnal mereka masing-masing.
Pada salah satu kayu di beranda Rumah KAIL terdapat kartu misi selanjutnya yang membawa adik-adik menuju Perpustakaan KAIL dan membaca buku sesuai misi yang diberikan. Lalu adik beranjak pada misi berikutnya: “Kamu dapat menjelajahi semua bagian lantai atas KAIL. Raba semua tekstur yang kamu temui. Jiplak lah dengan menggunakan kertas dan crayon tekstur yang paling kamu sukai!” Wow! Adik-adik sangat menyukai misi ini, mereka berkali-kali menjiplak tekstur yang ada pada Rumah Kail, dari mulai kayu tiang, kayu meja, batu kamar mandi, lantai kayu, pintu ruangan, papan, dan masih banyak lagi tekstur yang dicoba oleh adik.
Misi pun dilanjutkan dengan mencari Peri Kebun! Wah, dimana yaa peri Kebun berada? Ternyata peri kebun berada di taman belakang Rumah KAIL. Peri Kebun menjaga kelangsungan tumbuhan dan hewan di kebun Rumah KAIL. Kemudian Peri Kebun mengajak adik-adik untuk berkeliling kebun dengan mencari bintang peri yang terselip disekitar kebun. Setiap bintang bertuliskan nama tanaman, dan adik ditantang untuk menemukan tanaman tersebut. Apakah kamu tau tanaman Cikur, Kunyit, dan Jahe seperti apa? Hihi, Peri Kebun senang sekali menceritakan dan menunjukkan tanaman-tanaman tersebut.
Setelah selesai menemui Peri Kebun, misi selanjutnya membawa adik untuk bertemu dengan Ibu Any. Ibu Any pun menceritakan jenis-jenis kayu yang ada pada Rumah KAIL:”Kayu pada lantai beranda merupakan kayu bekas kapal laut” begitulah salah satu cerita Ibu Any pada adik-adik. Adik-adik terkesima dengan info-info yang diberikan Ibu Any.
Adik-adik yang mengikuti kegiatan HBA kali ini akhirnya tahu rahasia apa saja yang tersimpan dalam Rumah KAIL dan kini saatnya mereka berkarya dengan membuat Pop Up Rumah KAIL versi mereka sendiri.
Kegiatan HBA KAIL pun berakhir setelah adik selesai menyantap snack dan mereka pun membawa hasil karya mereka pulang kerumah masing-masing. Terima kasih adik-adik dan kakak-kakak yang membantu! Sampai bertemu kegiatan HBA selanjutnya ya!
Tepat pukul 8.45 adik-adik sekitar Rumah KAIL sudah mulai berdatangan, mereka dengan mandiri mengisi buku hadir dan segala administrasi sendiri. Kemudian adik-adik yang datang dipersilahkan untuk masuk dan mengisi Jurnal yang telah dibuat bulan lalu ataupun membuat Buku Jurnal bagi adik yang berhalangan mengikuti kegiatan HBA di bulan Januari. Setelah rangakaian sesi mengisi dan membuat buku Jurnal selesai, adik-adik diajak bermain dan bernyanyi oleh Kak Tera dan Kak Deta kemudian adik dibagi menjadi 2 kelompok sesuai dengan umur Adik.
Misi Pertama dibacakan oleh Kak Tera; “Aku adalah sebuah tempat yang berada di lantai atas rumah KAIL. Aku dapat membantumu melihat pemandangan belakang rumah Kail. Aku hanya dibatasi pagar kayu. Siapakah Aku?” Adik-adik pun berdiskusi untuk menemukan tempat tersebut, jawabannya adalah beranda Rumah Kail! Adik-adik dengan sigap menuju tempat tersebut dan melihat pemandangan belakang rumah KAIL, ada sawah, petani, bebek, sungai kecil, dan pohon-pohon. Semua pemandangan yang dilihat adik dituangkan menjadi gambar pada buku jurnal mereka masing-masing.
Pada salah satu kayu di beranda Rumah KAIL terdapat kartu misi selanjutnya yang membawa adik-adik menuju Perpustakaan KAIL dan membaca buku sesuai misi yang diberikan. Lalu adik beranjak pada misi berikutnya: “Kamu dapat menjelajahi semua bagian lantai atas KAIL. Raba semua tekstur yang kamu temui. Jiplak lah dengan menggunakan kertas dan crayon tekstur yang paling kamu sukai!” Wow! Adik-adik sangat menyukai misi ini, mereka berkali-kali menjiplak tekstur yang ada pada Rumah Kail, dari mulai kayu tiang, kayu meja, batu kamar mandi, lantai kayu, pintu ruangan, papan, dan masih banyak lagi tekstur yang dicoba oleh adik.
Misi pun dilanjutkan dengan mencari Peri Kebun! Wah, dimana yaa peri Kebun berada? Ternyata peri kebun berada di taman belakang Rumah KAIL. Peri Kebun menjaga kelangsungan tumbuhan dan hewan di kebun Rumah KAIL. Kemudian Peri Kebun mengajak adik-adik untuk berkeliling kebun dengan mencari bintang peri yang terselip disekitar kebun. Setiap bintang bertuliskan nama tanaman, dan adik ditantang untuk menemukan tanaman tersebut. Apakah kamu tau tanaman Cikur, Kunyit, dan Jahe seperti apa? Hihi, Peri Kebun senang sekali menceritakan dan menunjukkan tanaman-tanaman tersebut.
Setelah selesai menemui Peri Kebun, misi selanjutnya membawa adik untuk bertemu dengan Ibu Any. Ibu Any pun menceritakan jenis-jenis kayu yang ada pada Rumah KAIL:”Kayu pada lantai beranda merupakan kayu bekas kapal laut” begitulah salah satu cerita Ibu Any pada adik-adik. Adik-adik terkesima dengan info-info yang diberikan Ibu Any.
Adik-adik yang mengikuti kegiatan HBA kali ini akhirnya tahu rahasia apa saja yang tersimpan dalam Rumah KAIL dan kini saatnya mereka berkarya dengan membuat Pop Up Rumah KAIL versi mereka sendiri.
Kegiatan HBA KAIL pun berakhir setelah adik selesai menyantap snack dan mereka pun membawa hasil karya mereka pulang kerumah masing-masing. Terima kasih adik-adik dan kakak-kakak yang membantu! Sampai bertemu kegiatan HBA selanjutnya ya!
Langganan:
Postingan (Atom)