Kamis sore hari menjelang buka puasa, 16 Juni 2016, belasan mahasiswa mengisi liburan di Rumah KAIL. Mereka menjadi relawan berkebun di Rumah KAIL. Dalam kegiatan berkebun ini, peran mereka adalah menyiapkan sebuah
bed yang diberi nama “
bed mahasiswa”. Berbeda dengan aktivitas sehari-hari di kampus yang menggunakan kertas dan pena, di hari ini mereka bekerja dengan cangkul dan arit. Keceriaan tampak di wajah mereka saat mencangkul dan mengangkut tanah, mengisi
bed dengan tanah subur, hijauan dan pupuk kandang.
|
Mengangkut tanah |
|
Menyusun pembatas bed |
Kebun KAIL dirancang dengan menggunakan prinsip-prinsip permakultur. Mengikuti prinsip-prinsip ini, kebun KAIL dibagi menjadi beberapa
zone, mulai dari
zone 0 dan 1 yang paling dekat dengan Rumah KAIL sampai ke
zone 5 di pinggiran sungai yang paling jauh dari Rumah KAIL.
Zone 0 dan 1 berisi tanaman-tanaman yang sering digunakan, seperti sayuran, bumbu-bumbu dan bunga-bungaan, sementara
zone 5 berisi tanaman kayu keras dan bambu yang berfungsi untuk penghijauan, sumber kayu bakar dan penahan erosi. Di antara
zone-zone tersebut, terdapat
zone 2, 3 dan 4, yang berisi tanaman buah-buahan, kolam ikan dan bebek.
Sebelum berkebun, para relawan mendapatkan penjelasan tentang prinsip-prinsip permakultur ini. Selain belajar tentang zonasi, mereka belajar tentang pertanian yang sehat, menjaga keseimbangan alam dan mempromosikan keanekaragaman hayati lokal. Termasuk di dalamnya adalah bebas pestisida dan pupuk kimia. Mereka juga belajar tentang tahapan penyiapan lahan yang akan dilakukan di bed mereka.
|
Menyiapkan hijauan |
|
Mengisi bed dengan hijauan |
|
Mengisi bed dengan tanah |
Mereka bekerja dengan penuh semangat sambil bercanda ria. Menurut rencana,
bed ini akan ditanami setelah lebaran. Mudah-mudahan saat itu hijauan dan pupuk kandang telah terurai menjadi tanah yang subur. Bahagia sekali wajah mereka saat
bed mereka akhirnya jadi sebelum magrib. Kegiatan ditutup dengan berfoto bersama. Terima kasih para mahasiswa.
|
Setelah selesai menyiapkan bed |