[LIPUTAN] Pelatihan Cara Berpikir Sistem 11 Februari 2018


Peserta, trainer dan mentor berfoto bersama

Minggu 11 Februari 2018 Perkumpulan KAIL menyelenggarakan pelatihan “Cara Berpikir Sistem” angkatan ke-33 yang bertempat di Rumah Kail. Dalam pelatihan ini, terdapat lima trainer atau mentor yang terlibat, yaitu Kukuh Samudra, Fransiska Damarratri, Melly Amalia, Farhad Zamani, dan Muhammad Rushdi. Terlibat di hari-H adalah tim konsumsi yang terdiri dari Didit Indriani dan Teh Euis sehingga saat pelatihan para peserta bisa dengan lancar mengikuti pelatihan tanpa takut kelaparan.

Lusi, peserta dari Surabaya meyampaikan kesan mengenai Rumah KAIL dan hidangannya, “Seneng banget, di Rumah KAIL kita dijamu dengan dengan makanan sehat, buah-buahan, dan jamur-jamuran yang aku aku percaya itu sehat banget tanpa micin.”

Animo masyarakat untuk mengikuti pelatihan Cara Berpikir Sistem kali ini cukup besar. Tercatat lebih dari tiga puluh pendaftar. Menimbang kapasitas maksimal Rumah KAIL yang terbatas untuk menampung dua puluh lima peserta, kali ini panitia terpaksa menolak beberapa pendaftar yang mendaftar di waktu akhir. Bagi pendaftar yang kurang beruntung tidak mengikuti pelatihan, tim program “Cara Berpikir Sistem” akan memberikan prioritas slot pendaftaran pelatihan berikutnya yang rencana akan diselenggarakan bulan April.

Para peserta pelatihan Cara Berpikir Sistem datang dari berbagai latar belakang dan organisasi. Ada yang mendaftar secara pribadi, ada pula yang mendaftar karena secara khusus mewakili organisasi. Beberapa organisasi yang terlibat antara lain: Pematang, GAMAIS ITB, Koperasi Pendidikan Ura-Ura, Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi “Rinuva” ITB, dan Turun Tangan Bandung. Catatan khusus peserta dari Koperasi Pendidikan Ura-Ura, mereka secara khusus datang jauh dari Surabaya. 

Pelatihan hari itu dimulai pukul 08:30 dengan sesi perkenalan antar peserta dan tim fasilitator. Pelatihan dimulai dengan ceramah tentang perkenalan dan contoh kebijaksanaan cara berpikir sistem. Tidak hanya mendengar ceramah, dalam pelatihan ini peserta justru lebih banyak berlatih secara mandiri atau berkelompok.

Peserta bekerja di dalam kelompok


Dua puluh peserta pelatihan dibagi ke dalam lima kelompok. Di kelompok, peserta diminta untuk berpikir dan menetapkan satu kesepakatan yang menggambarkan visi mengenai dunia, kegiatan, dan capaian. Peserta diminta untuk menggambarkan harapan, impian, kegelisahaan, dan persoalan yang ingin dipecahkan dalam lima tahun mendatang. Visi kelompok ini yang selanjutnya menjadi landasan masing-masing kelompok dalam berproses selama satu hari.

Setelah menentukan visi masing-masing peserta diperkenalkan dengan instrumen cara berpikir sistem seperti indikator, perilaku terhadap waktu (behaviour over time), hingga diagram sebab-akibat (causal loop diagram).

Metode belajar dengan permainan diterapkan agar proses belajar lebih menyenangkan. Melalui permainan “segitiga idola” dan “living loops”, peserta belajar memahami leverage point.

Permainan living loop membantu peserta memahami Cara Berpikir Sistem


Setelah peserta berhasil memperluas CLD dan menemukan leverage point, proses berlanjut hingga peserta dapat menyusun rencana kegiatan strategis. Pelatihan yang semula direncanakan selesai pukul 18.00 ternyata mulur hingga 45 menit. Hal ini disebabkan para peserta sangat bersemangat untuk menceritakan hasil belajar-visi, diagram sebab-akibat, dan rencana kegiatan strategis-masing-masing kelompok.

Berikut beberapa testimoni dari beberapa peserta pelatihan:

“Kompleks banget, kita bisa berpikir secara lebih luas. Biasanya kita hanya berpikir satu aspek yaitu perspektif kita sendiri, tapi di sini kita betul-betul harus melihat korelasi dan jembatan dari tiitk itu. Dengan mengetahui titik lain, jadi lebih berdampak.” – Lusi dari Koperasi Pendidikan Ura-Ura

“Sesuatu hal yang baru bagi saya. Dari sini dapat banyak insight, kita tidak bisa parsial melihat masalah, ada banyak sudut pandang dan dialog dari berbagai stakeholder. Sintesis solusi harus melibatkan seluruh stakeholder.” – Nadine Afriza

“Aku sebetulnya ikut ini ingin melihat cara pandangku selama ini apakah sudah sesuai atau belum? Ini sangat berkesan, jadi seperti selama ini aku banyak berasumsi. Untuk Rumah Kail sendiri, aku ingin jadi relawan boleh, tidak? Karena Rumah Kail dan permakulturnya inspiratif sekali.” – Dania Sundari

“Hari ini kami berprogress dalam menentukan arah gerak sedikit-demi sedikit. Sebetulnya ini sangat bermanfaat, materi yang harus diterima oleh mahasiswa baik itu aktivis atau bukan. Karena dapat diaplikasikan untuk membuat program himpunan, tugas akhir, atau pengembangan masyarakat” – Pematang Indonesia

[INFO KEGIATAN] Hari Belajar KAIL "Self-Healing for Healthy & Happy Life"


Banyak kerja keras dilakukan oleh seorang aktivis untuk mencapai perubahan yang diinginkan. Kelelahan dan stress, atau burning out, adalah persoalan yang kemudian banyak dihadapi. Hal tersebut tentu dialami semua aktivis di berbagai bidang garap.

Lalu ketiadaan ruang dan waktu untuk memikirkan diri sendiri pun menghabiskan energi. 
Jika kita kehabisan energi, lalu bagaimana harapan-harapan kita dapat dicapai?

Hari Belajar KAIL "Self-Healing for Healthy & Happy Life" 
menyediakan ruang bagi siapa saja yang rindu memulihkan dan menyegarkan dirinya.

Kegiatan ini akan diadakan pada
Sabtu, 28 Oktober 2017
Pukul 08:00-16:00
di Rumah Kail
Kp. Cigarugak, Desa Girimekar,
Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung
(bit.ly/rumahkail)

Anda bisa bergabung dan menemukan cara-cara kreatif dan mandiri untuk recharging diri Anda. Termasuk menemukan kawan-kawan untuk berbagi makna kesehatan dan kebahagian.

Bergabunglah dengan mendaftar di
bit.ly/HBK1710 (Paling lambat 26 Okt 2017)
dengan kontribusi Rp 35.000
(Termasuk makan siang & snack sehat)

Mari bergabung, semua diundang.

[INFO KEGIATAN] Cara Berpikir Sistem 30 September 2017



Selamat pagi rekan-rekan sekalian. Perkumpulan KAIL kembali menyelenggarakan

Pelatihan Cara Berpikir Sistem Angkatan ke-32
“Pengembangan Organisasi dan Masyarakat”

Sabtu, 30 September 2017
Pukul 08:00-18:00

di Rumah KAIL
Kp. Cigarugak, Desa Girimekar
Kec. Cilengkrang, Kab. Bandung
(Peta: bit.ly/rumahkail)

Kontribusi:
Rp 100.000 (Mahasiswa D1-S1/Aktivis/Pekerja Sosial)
Rp 200.000 (Mahasiswa S2-S3/Karyawan/Umum)
*Tersedia biaya khusus untuk pendaftaran berkelompok 6 orang.

Silakan mengisi formulir pendaftaran di bit.ly/CBS1709
paling lambat tanggal 25 Sep. 2017, kuota terbatas

Informasi: 0813-9429-0336 (SMS/WA) /  kail.informasi@gmail.com

Mari kita belajar berpikir sistem bersama untuk menghadapi tantangan-tantangan dunia. Sampai berjumpa di Rumah KAIL.

Salam hangat.

[Liputan] Syukuran peringatan Ulang Tahun KAIL 2017

Pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017, KAIL menyelenggarakan syukuran ulang tahun KAIL yang ke-15. Syukuran ini dihadiri oleh para staff, relawan dan para undangan dari perwakilan mitra KAIL dan Karang Taruna Cigarugak. Kegiatan berlangsung di kebun KAIL, mulai jam 10 sampai dengan jam 1 siang dan dipandu oleh Debby Josephine sebagai fasilitator.
Ketika tiba di Rumah KAIL, para undangan diajak untuk menikmati hidangan minuman selamat datang dan kudapan sehat berupa nagasari dan ketan kelapa buatan Emak Entis, tetangga sebelah Rumah KAIL. Sambil menikmati hidangan, para undangan dapat berkeliling melihat-lihat Rumah dan Kebun KAIL atau bersantai duduk-duduk di halaman sambil mengobrol dengan undangan lainnya.
Acara dibuka dengan ucapan selamat datang dari Didit Indriati, Koordinator Rumah KAIL. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan para peserta yang hadir. Mereka saling berbagi nama dan keterlibatan di organisasi atau kegiatan mereka sehari-hari.  Mayoritas peserta adalah para relawan KAIL, yang terdiri dari 24 orang, di antaranya merupakan pegiat individu maupun yang aktif di berbagai organisasi dan komunitas sosial seperti YPBB, Bandung Heritage, dan ASF-ID. Turut hadir pula peserta dari Karang Taruna Kampung Cigarugak sebanyak sekitar 10 orang.
Setelah itu peserta berproses bersama untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang KAIL dan kegiatan-kegiatannya.  Dalam proses ini, peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk mendapatkan pemahaman tentang KAIL dari aspek yang berbeda-beda, yaitu: Kelompok pertama mendapatkan penjelasan mengenai Rumah KAIL, kelompok dua mendapatkan penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan KAIL, kelompok ketiga mendapatkan penjelasan mengenai terbitan-terbitan KAIL dan kelompok terakhir mendapatkan penjelasan mengenai kebun KAIL.  Setiap peserta akan mendapatkan penjelasan mengenai ke-4 aspek di atas secara bergantian.
Untuk memahami Rumah KAIL lebih lanjut para peserta diajak menjelajahi Rumah KAIL mulai dari parkiran, kemudian masuk ke rumah, baik di lantai atas maupun lantai bawah. Kelompok ini dipandu oleh Didit Indriati, koordinator Rumah KAIL.

Rumah KAIL dirancang dengan menggunakan prinsip keberlanjutan seperti penggunaan bahan dari sumber daya terbarukan (termasuk bahan daur ulang) sebanyak mungkin dan menggunakan sesedikit mungkin sumber daya tak terbarukan. Desain semua ruangan dengan bukaan jendela untuk mendapatkan cahaya alami dari matahari, menghemat penggunaan listrik dan juga desain semua ruangan dengan ventilasi maksimal untuk mendapatkan udara segar. Rumah KAIL juga memasang biodigester di toilet yang mendukung sebagian kecil bahan bakar untuk memasak. Rumah KAIL membuat sistem penampungan air hujan untuk menyiram kebun selama musim kemarau.

Kebun KAIL mengunakan konsep permakultur. Diisi dengan tanaman pangan yang memasok sebagian kebutuhan dapur Rumah KAIL, mempromosikan penggunaan tanaman-tanaman dari spesies asli dan juga melestarikan sebanyak mungkin spesies asli satwa liar dan tumbuhan.

Setelah itu peserta diajak untuk mendengarkan presentasi mengenai kegiatan KAIL di perpustakaan anak. Kelompok ini dipandu oleh Fransiska Damarratri, koordinator kegiatan rutin KAIL. Di kelompok ini, Siska memutarkan video 15 tahun Kail dan selayang pandang kegiatan Hari Belajar Anak. Video tersebut telah diramu dengan apik oleh relawan Umbu Justin dari berbagai kumpulan dokumentasi Kail. Lalu para peserta, yang merupakan relawan yang baru mengenal Kail maupun yang sudah lebih dahulu mengenal. membagikan kesan dan pesan mereka terutama terkait bagaimana Kail mempengaruhi kehidupan mereka. Siska juga bercerita tentang berbagai program Kail berkembang dan bagaimana Kail mengembangkan organisasi dengan berbagai nilai yang dieksplor dan dijunjung bersama.
Untuk memahami terbitan KAIL, para peserta diajak untuk melihat, membaca dan browsing terbitan online KAIL. Kegiatan ini bertempat di kebun KAIL di bangku-bangku seputar api unggun. Kegiatan ini dipandu oleh Navita Kristi Astuti, penanggung jawab Proaktif Online dan terbitan KAIL. Secara khusus dijelaskan mengenai sejarah Proaktif Online dari masa ke masa, alur persiapan Proaktif Online dari pembuatan TOR hingga pengunggahan artikel ke blog dan pembuatan zine. Dalam kesempatan ini, diberitahukan pula mengenai peluang keterlibatan sebagai relawan di Pro:aktif Online, yaitu sebagai relawan penulis, relawan illustrasi dan relawan tata letak zine
Untuk memahami kebun KAIL, para peserta diajak untuk berkeliling kebun KAIL sambil mendengarkan sejarah, prinsip-prinsip dan apa saja yang ada di kebun KAIL. Kelompok ini dipandu oleh Melly Amalia dan Pak Enjang, penanggung jawab kebun  KAIL. Penjelasan dan diskusi berlangsung padat dan singkat, seputar tentang sistem zonasi pada konsep Permakultur yang diterapkan di kebun Kail, bagaimana pengelolaan material yang dihasilkan dan dikelola oleh kebun, peran ternak (bebek, marmut, kelinci) dalam pengelolaan kebun, jenis-jenis tanaman dan manfaatnya untuk keseharian Kail dan terakhir melihat bed semaian yang berada di belakang dan samping Rumah Kail.  Sambil berkeliling, peserta ikut merasakan panen buah berry yang tersebar di sekitar Rumah Kail.
Setelah mengenal KAIL lebih lanjut, peserta kembali berkumpul di labirin. Acara selanjutnya adalah penyerahan penghargaan kepada para relawan KAIL. Pertama-tama, Vita, PJ Proaktif Online memberikan penghargaan kepada para penulis Proaktif Online edisi Agustus 2017. Penyerahan penghargaan ini sekaligus merupakan launching Proaktif Online Edisi Agustus 2017. Putaran kedua adalah penyerahan kenang-kenangan bagi seluruh relawan kegiatan termasuk kegiatan ulang tahun ini. Setiap peserta dapat memilih bibit dan benih tanaman apa yang ingin mereka bawa pulang dan tanam di rumah masing-masing. Penyerahan kenang-kenangan ini dilakukan oleh Melly Amalia.
Tahap selanjutnya adalah penyerahan penghargaan bagi para relawan dengan jam relawan terbanyak. Untuk tahun ini, penghargaan ini diserahkan kepada 3 orang, yaitu Sally Anom Sari, Kukuh Samudra dan Usie Fauzia Anniza. Sally adalah relawan yang banyak melakukan dokumentasi kegiatan dalam bentuk video. Video-video ini kemudian diolah menjadi klip-klip video untuk bahan-bahan pembelajaran KAIL baik versi online maupun di kelas. Sally mendapatkan hadiah CD koleksi lagu dari Sandra Fay, seorang seniman aktivis dari Bali yang mempromosikan platform gerakan perubahan sosial dengan Bahasa Hati.
Kukuh adalah relawan dengan jam relawan terbanyak tahun sebelumnya. Tahun ini Kukuh mengurangi keterlibatan di KAIL karena kesibukan untuk menyelesaikan skripsi S1nya di Jurusan Teknik Elektro ITB. Meskipun demikian jam relawan Kukuh masih tetap salah satu yang terbanyak. Kukuh mendapatkan hadiah sedotan stainless yang diserahkan oleh Melly Amalia. Kail memberikan hadiah dalam bentuk sedotan stainless, dengan harapan Kukuh bisa berkontribusi mengurangi penggunaan sedotan sekali pakai dan buang. Harapannya sedotan stainless ini bisa menjadi salah satu peralatan penunjang gaya hidup ramah lingkungan yang selalu menemani Kukuh kemana pun dia pergi.
Usie adalah relawan mentor pelatihan Cara Berpikir Sistem, relawan fotografi dan relawan notulen dalam kegiatan-kegiatan Kail. Setelah lulus dari jurusan Arsitektur, Usie aktif berkegiatan di beberapa organisasi terkait yang bergerak di bidang sosial.
Setelah penyerahan penghargaan, dilakukan pemotongan dan pembagian AWUG oleh para relawan dengan JK terbanyak. Awug ini dibuat oleh seorang penjual Awug d.ari Desa Giri Mekar, tempat Rumah KAIL berada. Awug ini merupakan makanan kudapan tradisional Sunda yang pada kesempatan ini dibuat dalam bentuk tumpeng.  Disekeliling tumpeng awug disajikan berbagai kue trasidinal, seperti klepon, nagasari, putri noong dan getuk.

Setelah menikmati awug bersama, tibalah acara yang ditunggu-tunggu, yaitu makan bersama. Makanan yang disajikan kali ini adalah nasi timbel, masakan Teh Euis, pengurus Rumah KAIL ditemani dengan aneka lauk buatan Ibu Apon, pemilik warung nasi di Kampung Cigarugak, dekat Rumah KAIL.  Lauk-lauk yang dipilih adalah tempe bacem, pepes tahu dan belado ikan tongkol. Tentu saja tidak lupa dilengkapi dengan dua jenis sambal dan aneka lalapan. Berbeda dengan cara makan di Rumah KAIL yang biasanya prasmanan, makan siang kali ini kami semua duduk lesehan di labirin Rumah KAIL, berkeliling menghadap daun pisang yang telah disusun melingkar. Nasi liwet beserta lauk pauknya disajikan di atas bentangan daun pisang. Para peserta syukuran Ultah KAIL menikmati makan siang tersebut bersama-sama dari sajian daun pisang tersebut.
Semua menikmati kebersamaan ini. Mensyukuri nikmat yang telah diberikan-NYA dan peran-peran yang telah dan akan kami jalani untuk keberlangsungan bumi beserta mahluk hidup didalamnya.
Terima kasih.

[Liputan] Bazaar meriahkan Peringatan HUT RI dan HUT KAIL 2017 di Rumah KAIL

Setiap bulan Agustus, KAIL merayakan ulang tahun sekaligus memperingati Hari Kemerdekaan RI. Dalam kesempatan tersebut KAIL menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berguna bagi masyarakat sekitar Rumah KAIL, khususnya warga Kampung Cigarugak. Melalui berbagai kegiatan tersebut diharapkan terjalin silaturahmi yang erat antara KAIL dengan warga, yang dapat berkontribusi positif terhadap pengembangan kampung Cigarugak. Salah satu kegiatan utama adalah bazaar untuk menyediakan kebutuhan anak-anak Kampung Cigarugak dengan harga yang terjangkau. Bazaar ini merupakan kegiatan tahunan yang secara rutin dilakukan KAIL untuk warga Cigarugak sejak tahun 2014. Untuk tahun 2017 ini, bazaar diselenggarakan pada hari Sabtu siang, 26 Agustus 2017 dan mengangkat tema “Saling berbagi dan maju bersama dalam semangat persatuan Indonesia”.
Sejak pukul dua siang anak-anak dan orang tua telah berkumpul untuk mengantri kupon bazaar. Dengan kupon tersebut mereka dapat membeli barang-barang yang mereka inginkan. Barang-barang pada bazaar ini adalah barang bekas dan baru hasil sumbangan dari berbagai pihak, yaitu: Playgroup-TK-SD Gagas Ceria, TK-SD-SMP Santo Yusup, Wanita Katolik Cabang Katedral Bandung, Penerbit Mizan serta sumbangan perorangan yang tidak dapat disebutkan namanya satu per sat   u. Untuk pengumpulan donasi, KAIL bekerja sama dengan Gagas Ceria, Santo Yusup dan Pustakalana sebagai titik pengumpulan barang-barang donasi dari para donatur.
Barang-barang yang dijual di dalam bazaar ini terutama adalah barang-barang bekas layak pakai yang dikumpulkan dari para donatur. Penggunaan barang bekas bertujuan untuk memperpanjang umur pakai barang, sehingga dapat berkontribusi pada pengurangan konsumsi barang baru. Pengurangan konsumsi akan mengurangi eksploitasi sumber daya alam dan mengurangi dampak lingkungan.
Kegiatan bazaar ini berlangsung di halaman, lantai bawah dan atas Rumah KAIL. Berbagai jenis barang dijual di bazaar ini. Ada perlengkapan sekolah seperti buku tulis, penghapus, pena, penggaris, pensil warna dan rautan. Ada juga seragam sekolah dan aneka baju anak-anak. Ada beragam mainan untuk anak-anak, mulai dari boneka berbagai ukuran, bola, karet, balok-balok kayu dan berbagai model mobil-mobilan. Di halaman Rumah KAIL tersedia barang-barang seperti baju anak-anak, buku bacaan, peralatan sekolah, mainan, sepatu, tas  dengan harga jual Rp 1.000,-. Sementara di lantai bawah tersedia barang-barang pakaian, buku, mainan, peralatan makan dan minum,  dengan harga Rp 5.000,- dan Rp 10.000,-; dan di lantai atas tersedia barang sama dengan yang di lantai bawah dengan harga Rp 2.000,- .
Pada kegiatan bazaar ini hadir dan memberi sambutan yaitu tokoh masyarakat yang mewakili warga  Kampung Cigarugak, Bapak Mislah dan Kang Marna, Ketua Karang Taruna RW 12 Cigarugak. Dilanjutkan sambutan dari Koordinator Bazar Kail 2017 yaitu Melly Amalia. Selama bazar berlangsung, acara ini dipandu oleh duo pembawa acara yaitu Debby Yosephine dan Vanya Febriyantie.
Para relawan individu dan dari berbagai organisasi, termasuk Karang Taruna Cigarugak, berkontribusi besar dalam kegiatan bazaar ini mulai dari pengumpulan barang, memilah dan memberi harga, mengatur barang-barang di ruangan, melayani pembeli saat bazaar berlangsung dan membereskan kembali ruangan dan barang yang tersisa setelah kegiatan.
Sesuai dengan tema kegiatan, melalui proses ini, diharapkan terjalin silaturahmi antara mereka yang memiliki barang berlebih dengan mereka yang membutuhkan. Melalui kegiatan ini, relawan dan jaringan KAIL dapat berkontribusi untuk mendorong proses berbagi dan maju bersama untuk kualitas kehidupan yang lebih baik. Seluruh hasil penjualan bazaar akan digunakan untuk mendanai kegiatan anak di Cigarugak di Rumah KAIL tahun yang akan datang.
Acara bazaar ini dimeriahkan dengan door prize untuk anak-anak dengan hadiah berbagai barang menarik ditambah buku cerita untuk setiap anak yang terlibat. Selain itu dilakukan juga lelang barang-barang istimewa dari koleksi barang-barang donasi. Beberapa mainan anak usia balita juga didonasikan untuk Paud Cemerlang, yang juga berada di Rw 12 Cigarugak.
Yang membuat kegiatan ini lebih meriah lagi adalah penampilan grup penyanyi dan musik dari Karang Taruna Cigarugak. Mereka menyanyikan lagu-lagu anak dan lagu bertema kemerdekaan Republik Indonesia untuk menghibur para pengunjung.  Penampilan yang tidak kalah menarik adalah dari Kang Adew (Ade Hermawan) yang menghibur pengunjung dengan lagu-lagu anak-anak dan lagu-lagu kebangsaan. Anak-anak Cigarugak turut diberi kesempatan untuk menyanyi bersama. Tersedia hadiah hiburan bagi anak-anak yang mau menyanyi di panggung.
Tidak terasa sore hari pun tiba. Semua pengunjung dan panitia sudah pulang ke rumah masing-masing. Anak-anak pulang dengan wajah bahagia karena telah mendapatkan barang-barang yang mereka perlukan.
Terima kasih untuk semua relawan yang terlibat.
Sampai jumpa di bazaar KAIL di tahun-tahun mendatang.

Selamat Ulang Tahun KAIL, Selamat Ulang Tahun Indonesia.