oleh Rilis Eka Perkasa
Cerahnya cuaca menghiasi suasana pagi akhir pekan itu. Matahari pagi seolah menyemarakkan jalannya Hari Belajar KAIL (HBK) pada Sabtu, 29 Juni 2017. HBK yang mengambil tajuk “Pola Hidup Sehat Alami – Hidup Sehat dan Penyembuhan Diri Berdasarkan Ilmu Medis” ini dihadiri oleh 7 orang peserta dari berbagai latar belakang. Enam peserta ini nantinya akan mengikuti presentasi tentang pola hidup sehat dan workshoppraktik olah napas yang dibawakan oleh dr. Rini Damayanti, DCN. Dengan keahliannya sebagai praktisi olah napas dan olah gerak Bio Energy Power (BEP), Ibu Rini meningkatkan wawasan peserta mengenai pengaturan pola hidup selama 3 jam ke depan dengan dipandu oleh relawan moderator Okie Fauzi Rachman.
Kesehatan mungkin memang bukan segalanya sehingga banyak orang yang tidak benar-benar merasakan kehadirannya. Demikian pendapat dr. Rini saat membuka pemaparannya. Namun Beliau menekankan bahwa tanpa kesehatan segala hal menjadi tiada artinya. Beruntunglah manusia, karena manusia memiliki kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Secara alami, tubuh manusia dapat menyembuhkan penyakit yang dideritanya apabila ditunjang dengan pola hidup yang tepat, mulai dari berpola pikir positif, mengkonsumsi makanan yang baik dan benar, berolahraga secara rutin, hingga memastikan tubuh menerima sinar matahari dan udara segar.
Sesekali, pemaparan diselingi oleh diskusi dengan para peserta. Diskusi paling seru berlangsung saat membicarakan masalah makanan yang baik. Berbagai persoalan dalam pengolahan makanan dibahas, mulai dari rasio yang tepat antara sayuran dalam makanan sehari-hari, buruknya memasak ulang atau memanasi makanan, hingga bahwa sebenarnya labu tidak perlu dikupas untuk dikonsumsi. Semua dilakukan untuk memaksimalkan kandungan gizi dan serat dari makanan yang disantap sehari-hari. Pola istirahat juga harus diperhatikan untuk menjaga kesehatan tubuh. Menurut Ibu Rini, hati manusia bekerja maksimal di malam hari, kira-kira antara pukul 11 hingga 1 malam. Oleh karenanya, sebaiknya di saat-saat itu seseorang tidur agar hatinya dapat bekerja dengan baik.
Menginjak pembahasan mengenai pernapasan, dr. Rini mengajak peserta untuk memahami metode yang tepat untuk melatih pernapasan. Beliau menganjurkan untuk menggunakan hidung untuk menarik napas dan menggunakan mulut untuk membuangnya. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan organ-organ pernapasan dan meningkatkan kualitas udara yang dihirup. Selanjutnya, Ibu Rini mengajarkan gerakan-gerakan untuk melatih pernapasan. Menariknya, latihan pernapasan ala BEP tidak melulu memperhatikan unsur fisiologis dalam pernapasan. Unsur chi atau energi tubuh, yang disentuh secara mendalam pada pengobatan alternatif Asia Timur, juga turut dijadikan perhitungan. Oleh karenanya, gerakan-gerakan yang dilakukan juga ditujukan untuk mengoptimalkan peredaran chi dalam tubuh. Jadilah gerakan latihan pola pernapasan ini layaknya gerakan-gerakan dalam seni bela diri Tai Chi.
Acara kemudian dilanjutkan dengan workshop olah napas. Para peserta diajak duduk melingkar dengan nyaman di atas kursi. Pertama-tama, para peserta mempraktikkan metode bernapas yang baik. Sembari berkelakar, dr. Rini menyampaikan, “Tidak perlu kuatir muka jadi jelek waktu latihan olah napas.” Memang, ketika menarik napas dalam-dalam dengan metode yang benar wajah terlihat seolah-olah seperti sedang manyun atau cemberut. Pelatihan kemudian dilanjutkan dengan mempraktikkan gerakan dasar yang sebelumnya sudah dicontohkan dan memadukannya dengan gerakan-gerakan lain sehingga didapat tiga jenis pola gerak. Untuk melatih pernapasan, ketiga pola gerak tadi dilakukan sebanyak lima set. Untuk menutup latihan pernapasan, dilakukanlah gerakan penutup. Di akhir sesi workshop, dr. Rini menyebutkan bahwa sebaiknya latihan ini dilakukan secara rutin sebanyak 10-20 set tiap harinya untuk menjaga kesehatan tubuh.
Mentari yang terus bersinar cerah hari itu menggambarkan keceriaan HBK yang berlangsung hingga lewat tengah hari. Setelah acara ditutup, para peserta bersama Ibu Rini berfoto bersama di taman belakang Rumah KAIL. Di akhir acara, menepati nasihat Ibu Rini mengenai makanan, para peserta bersantap siang bersama dengan sajian nasi karedok, buah-buahan, dan jamu tradisional. Secara keseluruhan, acara berlangsung ceria dan cair dengan banyak selingan tawa dan canda. Dr. Rini yang cukup senior rupanya mampu membawa acara dengan ringan dan santai di depan peserta.
Hidup sehat rupanya cukup mudah diperoleh dengan konsisten menerapkan pola hidup sehari-hari yang positif. Melalui dr. Rini, para peserta memperoleh pengetahuan mengenai pengaturan makanan hingga pelatihan bernapas untuk mengaktifkan kemampuan tubuh menyembuhkan dirinya sendiri. Latihan olah napas ini pun dapat dilakukan dengan sangat mudah. Format gerakan berseri pun memudahkan kita untuk melakukan olah napas dalam sesi-sesi pendek sepanjang hari di sela-sela kesibukan.
Pada akhirnya, sesuai dengan harapan yang disampaikan oleh para peserta di awal acara, pengetahuan yang diperoleh selama seminar dan workshop diharapkan dapat diterapkan secara konsisten untuk dapat menjaga kesehatan tubuh secara holistik.